Persilangan Ayam Bangkok dengan Ayam Hutan
Seperti diketahui bahwa untuk mendapatkan hasil ternak yang baik, termasuk jika kita menginginkan lahirnya bibit ayam (petarung) berkelas memang perlu waktu, tenaga dan beaya yang tidak sedikit. Demi hasil yang baik inilah, Haryanto Klowor, salah satu pandemen ayam aduan asal Jogjakarta rela berkorban. Haryanto Klowor tampaknya sudah jenuh dengan ras tertentu yang kualitasnya dapat mudah diukur. Ayam bangkok misalnya. Ide pun muncul yakni dengan program pembauran berbagai ras. Eksperimen pun dilakukan.Sejauh ini yang hasilnya dinilai paling memuaskan adalah persilangan empat ras, ayam kampung, ayam Bangkok, serta ayam Vietnam.
Ditemui di rumahnya, Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, Haryanto Klowor mengatakan setiap ras punya kelebihan masing-masing. Ayam kampung memiliki kelebihan dalam bentuk badan tetapi lemah di kepala, ayam Bangkok kuat kepalanya tapi tubuhnya rentan, ayam Vietnam dikenal kokoh struktur tulangnya di samping memiliki pukulan mematikan tetapi kurang lincah. Dari ketiga ras itu saja sebenarnya sudah cukup untuk mendapatkan hasil yang baik. Namun kurang memiliki daya tahan tubuh serta kelincahan. Karena itu dimasukkannya gen ayam hutan.
"Dalam menangkarkan keempat ras ini saya bekerjasama dengan peternak lain, untuk mengejar waktu" ujarnya. Pembagiannya, satu orang bertugas menangkarkan pejantan bangkok dengan betina ayam hutan. Dari persilangan ini diambil anakan jantan. Orang lain menangkarkan jantan Vietnam dengan babon Bangkok. Diambil betinanya. Sedang untuk ayam kampung dengan Bangkok cukup beli di pasaran, karena sudah banyak ditangkarkan.
Pembauran selanjutnya mempertemukan jago blasteran Bangkok-Alas dengan betina Vietnam-Bangkok. Ambil anakan betina yang nati dikawinkan dengan pejantan Jawa Alus. Yang perlu diperhatikan dalam mengaduk-aduk gen ini, semua induk dan pejantan awalnya harus berasal dari ayam yang berkualitas. Jadi tidak sembarang mengawinkan. "Dengan begitu, hasil akhirnya pun memuaskan. Menjadi petarung yang andal. Pokoknya JOS" Haryanto Klowor menyakinkan.
Beberapa jago hasil persilangannya sering dilatihtandingkan. Dan selalu menang KO. Banyak orang yang kepincut dan ingin membeli ayamnya. Untuk itu Haryanto Kloowor cuma bisa blilang, "Saya ini pandemen ayam, saya sangat menghargai kesenangan saya. Kalau ada orang lain yang juga senang dengan ayam saya, maka perhitungannya adalah seberapa besar orang itu menghargai rasa senangnya", Cukup diplomatis.
Yang jelas, dalam bereksperimen Haryanto Klowor tidak pernah setenah hati. Artinya, karena dorongan rasa senang itu, apa pun dilakukan demi hasil yang baik. Yah, kalau lagi senang memang apa pun rela dikorbankan. Coba kalau sudah bosan ... whes-hewhes bablas angine.
0 komentar:
Posting Komentar