Penyakit ayam bisa datang kapan saja, maka dari itu harus melakukan perawatan secara rutin dan teratur. Biasanya, daya tahan ayam terhadap penyakit akan semakin kuat seiring bertambahnya usianya. Ayam yang sudah mencapai kedewasaan, memiliki daya tahan lebih kuat daripada masa-masa sebelumnya ketika masih kecil. Tetapi jangan lupa, kendati daya tahan tubuhnya sudah lebih kuat, namun kuman dengan populasi yang lebih besar tetap saja mampu untuk menginfeksinya. Oleh karena itu, diperlukan penanggulangan yang intensif terhadap penyakit seperti halnya pada masa-masa pembesaran dan pertumbuhan.
Terjadinya infeksi penyakit dan kematian yang tinggi pada ayam, umumnya diakibatkan oleh berbagai sebab, antara lain:
1. Wabah berbagai penyakit, terutana ND, CRD dan organisme lain seperti kolera maupun coli.
2. Sanitasi atau kebersihan kandang, peralatan dan lingkungan yang tidak baik. Misalnya ; makanan tercemar oleh penyakit melalui lalat, bangkai ayam yang tidak terbasmi sempurna, sampah, lantai becek dan lain sebagainya, akan mengundang berbagai penyakit.
3. Faktor manajemen atau pemeliharaan yang tidak baik. Misalnya; populasi ayam terlalu padat, pemberian makanan dan air minum yang tidak terkontrol, pengaturan cahaya tambahan yang tidak tepat sehingga membuat ayam menjadi stres dan akhirnya mengarah kepada suatu kondisi yang lemah.
4. Pemberian ransum dengan kandungan gizi yang tidak sesuai, karena protein dan energi yang masuk kedalam tubuh ayam rendah akibat suhu lingkungan terlalu tinggi.
Untuk melakukan pengendalian terhadap kemungkinan-kemungkinan terinfeksinya ayam dari berbagai macam penyakit tersebut, perlu dilakukan tindakan, antara lain:
1. Melaksanakan program vaksinasi terutama terhadap penyakit ND dan penyakit-penyakit lain yang disebabkan Virus. Vaksinasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh ayam terhadap suatu penyakit yang diakibatkan oleh virus maupun mikroorganisme. Vaksinasi yang tepat dan benar dapat mencegah kejadian penyakit pada ayam. Pelaksanaan Kegiatan vaksinasi dapat dilakukan dengan cara membagi ayam menjadi 2 kelompok besar dalam sekatan. Ayam kemudian digiring ke dalam 2 sekatan yang terbentuk. Vaksinasi dilakukan mulai dari pen terakhir hingga pen pertama. Ayam yang telah divaksinasi diletakan diluar sekatan hingga kemungkinan terjadinya pengulangan vaksinasi dapat diminimalisir.
2. Melaksanakan program sanitasi secara ketat, menjaga kebersihan lingkungan kandang dengan cara penyemprotan secara rutin, 2 minggu sekali.
3. Menguatkan daya tahan tubuh ayam dengan cara memberikan ransum yang baik, yang memiliki kandungan nutrisi dengan imbangan yang sesuai, serta menambahkan unsur-unsur penting lainya misalnya vitamin, mineral, dan antibiotik ke dalam ransum sesuai kebutuhan.
4. Menjaga terlaksananya program tatalaksana yangbenar, antara lain dengan mengatur populasi yang optimal, memberi tambahan cahaya yang sesuai, menyediakan peralatan kandang yang memadai dan persyaratan kandang yang baik serta memberikan makan dan air minum yang cukup.
5. Membersihkan lingkungan kandang secara rutin. Medikasi yang dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik, vitamin dan obat untuk mencegah dan mengobati penyakit yang seringkali menyerang ayam pada masa pemeliharaan. Pemberian antibiotik dilakukan ketika ayam terserang penyakit yang bersifat bakterial. Selain itu juga dilakukan pemberian obat cacing dan anti koksidia untuk mengatasi infeksi kedua parasit tersebut.
Sumber:
1. Diolah dari berbagai sumber dan Majalah TRUBUS.
2. M. Rasyaf, beternak ayam pedaging, 2006
2. M. Rasyaf, beternak ayam pedaging, 2006
0 komentar:
Posting Komentar